Wednesday 1 August 2012

Petisi Bubarkan T-ara Sudah Lampaui 100 Ribu Tanda Tangan

Salah satu Queen (penggemar T-ara) yang berinisiatif mengkampanyekan "bubarkan T-ara" melalui internet, sudah berhasil meraih 100 ribu tanda tangan petisi dari penggemar lainnya.

Kumpulan tanda tangan ini digunakan untuk memukul balik keputusan CEO Core Content Media (CCM) Kim Kwang Soo, yang sudah memecat Hwayoung, pada 30 Juli kemarin.

Petisi yang diberi tajuk "Pembubaran T-ara" berisikan kata-kata provokatif, di antaranya T-ara tidak tampil serius sejak awal berdiri, dan lirik lagunya banyak menjiplak penyanyi lain.

"Mereka (T-ara) jelas tidak memiliki tekad menjadi penyanyi yang baik. Selain itu, mereka grup jahat yang coba berpartisipasi, mencoba lolos, dan memaklumi perilaku intimidasi," kata dia, seperti dikutip dari Allkpop.

Maklum, dia melakukan kampanye demikian karena beberapa fakta yang didapat penggemar, Hwayoung terbukti banyak menerima bullying dari member lain. Namun, justru dipecat karena alasan bisa merusak kerja sama tim.

Selain itu, fans club lainnya membuat kampanye "Kami Minta T-ara Mengatakan yang Sebenarnya" atau T-Jinyo. Petisi ini telah mengumpulkan anggota sekira 300 ribu orang. Sepertinya ini akan jadi pukulan telak bagi CCM, juga nama besar T-ara.

Karena banyak fans yang berubah jadi antifans, Kim berubah pendirian siap menerima kembali Hwasoung dengan syarat meminta maaf secara tulus. Upaya meredam kemarahan Queen itu tak menyurutkan tanda tangan petisi yang kian jam bertambah terus.

Sementara itu, ada saksi mata seperti yang dilaporkan OBS yang bisa mematahkan opini CCM yang telah mengatakan alasan pemecatan Hwayoung terkait dengan sikapnya saat berada di KBS Music Bank telah menolak tampil dan sempat melemparkan tongkat hingga berteriak mengancam manajer.

Saksi mata itu menulis,"Sebelum Hwayoung melemparkan tongkatnya dan menolak tampil di panggung, dia sudah menangis lebih dulu. Dia menangis di lorong di stasiun KBS dan tidak bisa masuk ke dalam ruang tunggu. Banyak orang termasuk artis dan perwakilan menyaksikan adegan itu.”

No comments:

Post a Comment