Thursday, 5 June 2014

KINKEE HAIRCLIP

Mungkin semua uda pada tahu ya kalau beberapa bulan yang lalu aku sempet potong rambut pendek banget. Ini pertama kalinya lo, aku punya rambut sependek ini. Selama ini aku selalu pertahanin style rambut panjang, makanya saat jadi pendek kesannya jadi gimana gitu. Dibilang nyesel.. nggak juga. Justru aku suka dengan rambut baruku, jadi terkesan lebih fresh dan dewasa aja.

Tapi ga tahu kenapa akhir akhir ini aku mulai kangen ama rambut panjang lagi. Padahal baru juga 4 bulan punya rambut pendek, eh sekarang uda bosen aja. Jadilah akhirnya aku putusin buat pake hairclip aja. Dan setelah aku baca review sana sini akhirnya aku putusin untuk beli di kinkee Wig.

Kenapa Kinkee, ya pengen coba aja sih sebenarnya sambil ngebandingin dengan merk pinkcoco. Dulu au juga sempet review wig pinkcoco disini.

ini penampakan box nya

Bahan utama hairclip ini adalah serat fiber. Kelebihan serat fiber ini adalah tidak mudah kusut da dapat dicatok. Aku milih yang warna hitam karena warna rambutku juga hitam, panjangnya 50cm.


                                                                       
                                                                          no flash

                                                                    with flash

Teksturnya lembut, nggak kaku. Juga nggak terlalu kilap ( masih lebih kilap punya pinkchoco)

Churlynya sih awet, tapi aku sarankan buat jangan beli yang curly karena gampang kusut soalnya. Jadi aku sarankan untuk beli yang lurus aja, kalau mau churly ya tinggal di curly sendiri kan hairclipnya bisa dicatok.






                                                                    AFTER








GALAXY NAIL ART



Kenapa temanya galaxy? Entah kenapa akhir akhir ini aku suka aja ama segala sesuatu yang bertema galaxy, mungkin karena keseringan stalkerin si mas Galaxy Fan Fan kali ya, jadi galaxy nya ikut kebawa kemana mana.

Sebenrnya aku pengennya bikin video tutorialnya juga, tapi berhubung windows movie maker ku lagi error dan males nginstal ulang jadinya belum bisa bikin vidionya deh.


Caranya simple aja sih

Nail polish yang dibutuhkan.

Untuk warna dasarnya aku gunakan warna hitam dan biru metalik





 

Untuk beberapa membantu pengaplikasian aku menggunakn spons ( untuk membuat gradient) dan tusuk gigi ( untuk membuat detail yg lebih kecil)









Hasilnya..











JIN : GONE

Aku suka MV Gone ini, walau jalan ceritaya ya. sinetron banget. Aku juga suka pemilihan tempatnya, konsepnya, cara penyampaian ceritanya. Semuanya menjadi satu paket yang membuat MV ini jadi keren.

Cuma… di beberapa bagian ada yang terkesan janggal.

Pertama : Lokasi pertemuan Xiumin dan Yoo Jung itu sebenarnya rumah siapa?

Awalnya aku mikir kalau itu rumah Yoo Jung. Tapi kemudian aku ngerasa aneh. Kalau misalnya itu memang rumah Yoo Jung, kenapa waktu Yoo Jung datengdia terkesan kea sedang bertamu bukan pulang ke rumahnya sendiri?

Yang bikin aku mikir kayak gitu sih sebenrnya waktu Yoo Jung masuk ke ruangan dan duduk nunggu giliran dia buat kursus, kok keanya kesannya formal banget ya?
Kalau aku ni ya, kalu guru les aku ayah aku ngiri dan masih ada orang yang kursus aku bakaln tidur tiduran dulu di kamar, mandi dulu, ngapain kek gitu. Cuma kemudian mikir lagi. Kalau itu bukan rumahnya, kok dia hafal banget ama lokasi. Pertama, pas turun dari mobil, dia ga perlu di tuntun jalan ke dalam. Kayak uda hafal banget belok kemana, berapa langkah lagi ke pintu, dimana kursi.

Ditambah di akhir MV ada adegan dia lagi di kamar, mondar mandir tanpa kesandung. Kea uda lama tinggal disitu. Dia terlihat nyaman tapi di saat yang sama dia juga ngerasa asing di rumahnya sendiri.


Kedua : Guru Piano itu ayah Yoo Jung atau bukan?

Pertanyaan paling mendasar sebenrnya. Status dia siapa? Ayah Yoo Jung atau bukan?
Waktu Xiumin pertama kali liat Yoo Jung, dia marain Xiumin karena nggak konsen latihan. Oke wajar. Tapi kenapa waktu adegan terakhir yang pas Xiumin sama Yoo Jung berduaan di taman, Xiumin di tarik ama bodyguard, dia dari atas ngeliatin kea dendam banget. Salah apa Xiumin?

Yang aku perhatiin, ceritanya kenapa Xiumin dan Yoo Jung harus dipisah karena Yoo Jung kalau jadian sama Xiumin dia bakal sakit hati karena umur Xiumin nggak lama. Jadinya harus dipisahkan. Lalu kenapa di akhir MV guru piano malah ngelanjutin dentingan piano Xiumin untuk Yoo Jung?

Terus ada lagi adegan Yoo Jung main piano terus di marah marain sambil mukulin tongkat. Lah ini uda tahu itu si cewek buta, yaw ajar donk kalu dia salah pencet. Kenapa marahnya sampe sebegitunya? Kalu itu memang ayahnya AYAH MACAM APA DIA? Tapi kalu bukan, kenapa Yoo Jung bisa ada di kamar di rumah itu pas malem? Bingung kan?

Ketiga : Xiumin itu mati atau nggak?

Jawabannya semoga aja nggak. Dia nggak mati. Dia hanay pingsan karena dia nggak minum obat. Ya iyalah, obatnya di bawa si cewek.

Kenapa aku yakin Xiumin nggak mati, soalnya Yoo Jung masih tersenyum di akhir MV. Senyum itu sebenarnya bermakna ganda juga sih. Bisa dia memang mengisyaratkan Xiumin nggak mati, bisa juga mengisyaratkan dia salah paham mengira yag mainin piano itu masih Xiumin.

Ekspresi si guru piano meyakinkan kalau Xiumin mati. Tapi karena berhubung identitas si guru masih nggak jelas jadi aku nggak percaya sama dia.

Intinya Xiumin nggak mati, oke fix (maunya gua )


Keempat : kenapa Xiumin ditarik paksa sama bodyguard?

Aku ngerasa ini berlebihan banget gitu. Emang si Yoo Jung itu pembawa sial sampai sampai Xiumin nggak boleh deket deket ama dia? Emangnya karena dia buta si Xiumin jadi nggak selevel ama dia, trus ga boleh deket? Ya elah.. ini Xiuminnya uda mau mati masih aja maksa Xiumin buat ga boleh deketin Yoo Jung.

Kemudian di adegan ini aku tetep kesel sama guru piano yang ga jelas identitasnya. Itu orang kenapa sih jadi orang kok jahat banget.

Kelima : ada yg aneh ga di MV ini?

Mari kita simak-

Adegan saat Xiumin ngintip Yoo Jung saat di marahi sama guru piano. Lalu Yoo Jung mungutin permen yang jatuh. Kenapa permen itu bisa jatuh? Seberharga apa permen itu sampai wanita ini bela belain mungutin itu permen.





 

Trus..kenapa Xiumin meski sembunyi sembunyi?

 
Kalau akhirnya harus berduaan di tempat yang nggak sampe dua meter dari tempatnya ngintip? Masih di rumah yang berbahaya. Ya kalo nggak mau ketahuan ya ajak aja ke tempat yang jauh.

 
Aku suka banget ama visualisasi toples permen itu.






 

Permen kan manis. Manis identik dengan kebahagiaan. Ketika kebahagiaan direnggut manisnya ilang. Manisnya ilang permennya abis. Tapi setelah itu shot-nya apa?






 

Permen yang manis abis, diganti shot obat. Obat rasanya pahit. Disitulah pahitnya kisah cinta ini akhirnya di rasa ama Yoo Jung. Xiumin mati ( atau hamper mati). Dia ga bisa bersatu dengan Xiumin. Pahitnya kayak nelen obat. Mewek.

Senyuman Yoo Jung di akhir MV memiliki banyak makna. Mungkin ini mengisyaratkan kalau Xiumin nggak mati, dia baik baik aja. Atau bisa juga Yoo Jung nggak tahu kalau Xiumin nggak baik baik aja, nggak tahu kalau sebenarnya yang ngelanjutin permainan piano itu bukan Xiumin tapi si guru piano. Makanya dia senyum karena mikir kalau yang main piano itu masih Xiumin padahal Xiuminnya uda Gone.






Baca salah satu komen di youtube, kalau ternyata lagu yang dimainin Xiumin pake piano itu judulnya “ I love you” . tapi kasian belum sampai selesai Xiumin uda mati ( pingsan duluan). Akhirnya si guru piano itu ngelanjutin endingnya untuk Yoo Jung. Supaya Yoo Jung tahu bagaimana perasaan Xiumin ke dia. Nyess.. banget kan.
Akhirnya si guru les itu melakukan hal yang benar juga.

Overall, aku suka MV ini. Menarik dan cukup membuat kontroversi hati tralal trilili. ( mgomong apa aku ini). Cara penyampaian ceritanya ngena banget. Yah.. walaupun belum bisa di bilang sempurna, masih lebih bagus lah. Dibandingkan Chanyeol di MV nya K.Will, lebih bagusan Xiumin lah, hehe.









FANGIRL






Beberapa bulan belakangan aku dilanda kegalauan yang sangat serius. Walau sebenarnya kasusnya nggak terlalu serius dan bisa dibilang sepele. Tapi hal hal sepele inilah yang membuatku sedikit resah ( elah.. bahasaku).

Ya hal hal sepele itulah yang cukup mengganggu pikiranku. Salah ngomong ama orang uda bikin aku males makan dan uring uringan sepanjang hari. Apa aku sesensitif itu? Mungkin aku memang orang yang suka becandain orang tapi aku juga orang yang gampang tersinggung kalau dibecandain orang. Egois memang. Mungkin kalian bakal mikir aku adalah orang yang aneh. Ya aku memang aneh.

Salah satu keanehan aku kayak misal ada sisi dimana aku akan tertawa terbahak bahak tapi sedetik kemudian aku tiba tiba jadi diem. Tiba tiba jadi badmood.

 
Keanehan lain, mungkin yang uda kenal aku pasti aku kalau aku adalah seorang fangirl yang lumayan gila. Fangirling sendiri buat aku sebuah perjalanan mencari kebahagiaan.

Mantengin timeline, ubrak abrik youtube, cari news terbaru tentang bias uda menjadi makanan sehari hari. Tapi akhir akhir ini aku jadi mikir, mau sampai kapan? Apakah sudah saatnya berhenti?

Lucu, aku juga ketawa sendiri kalau mikirin masalah ini. Kenapa harus berhenti? kenapa aku harus berhenti untuk mencari kebahagiaan?

Walaupun urusan fangirling itu simpel, tapi ada banyak “kerumitan” yang tersimpan didalamnya. Kerumitan yang terkadang si fangirl sendiri mungkin nggak mikirin saking uda ngefansnya sama seongok daging yang disebut bias.

Jangan itung soal pengeluaran, akan ada jumlah yang nggak bisa dibayangkan kalau semua pengeluaran untuk fangirling diakumulasi. Ya kuota buat internetan, ya biaya buat beli poster, majalah, beli CD, bayar buat acara gathering, ini belum termasuk ngomongin masalah tiket konser ya.

Tapi balik lagi kepertanyaan, mau sampai kapan? Dan kenyataan bahwa semua itu kan untuk mengejar kebahagiaan.

Ada yang mengingatkan aku untuk ‘berbenah diri’. Kata berbenah diri itu memang sesuatu yang harus dipikirkan Termasuk pertanyaan “ kalau kamu sedang mengejar kebahagiaan seperti yang biasa kamu lakukan lalu kemudian kamu sudah tidak lagi merasa bahagia dari hal itu, apa kamu akan tetap melakukannya?”

Berbenah diri. Yah.. sekarang sudah mulai aku coba.


Apakah berbenah diri juga termasuk harus meninggalkan kebiasaan lama yang sudah tidak lagi membahagiakan dan mencari hal hal baru yang lebih masuk akal ( dan juga membuat bahagia)

Lalu apakah aku juga harus move on dari KPOP??

PPFFFTTT!!!! Kalau yang satu ini sepertinya nggak ya. Hidup memang seperti sebuah drama. Selalu ada yang datang dan pergi, setiap ada satu yang meninggalkan kita akan ada yang baru yang siap datang dan mengisi kekosongan itu.

Hanya saja, kadang penggantinya nggak selalu datang segera. Kadang butuh waktu lama. Mungkin dengan dikasih waktu lama mungkin kita jadi lebih bisa berfikir dan menghargai apa yang sudah hilang. Sehingga nanti jika sudah ada penggantinya kita uda bisa lebih menjaganya.

Mungkin…

Semua hanya perkara waktu. Dan berbenah diri juga butuh waktu..

Dan kalau di tengah tengah jalan tiba tiba berubah pikiran, itu sih kehendak Yang Maha Kuasa yang bisa membolak balikkan hati manusia.

Intinya sih belum mau move on .

Walau sebenarnya sudah siap.