Beberapa bulan belakangan aku dilanda
kegalauan yang sangat serius. Walau sebenarnya kasusnya nggak terlalu
serius dan bisa dibilang sepele. Tapi hal hal sepele inilah yang
membuatku sedikit resah ( elah.. bahasaku).
Ya hal hal sepele itulah yang cukup
mengganggu pikiranku. Salah ngomong ama orang uda bikin aku males
makan dan uring uringan sepanjang hari. Apa aku sesensitif itu?
Mungkin aku memang orang yang suka becandain orang tapi aku juga
orang yang gampang tersinggung kalau dibecandain orang. Egois memang.
Mungkin kalian bakal mikir aku adalah orang yang aneh. Ya aku memang
aneh.
Salah satu keanehan aku kayak misal ada
sisi dimana aku akan tertawa terbahak bahak tapi sedetik kemudian aku
tiba tiba jadi diem. Tiba tiba jadi badmood.
Keanehan lain, mungkin yang uda kenal
aku pasti aku kalau aku adalah seorang fangirl yang lumayan gila.
Fangirling sendiri buat aku sebuah perjalanan mencari kebahagiaan.
Mantengin timeline, ubrak abrik
youtube, cari news terbaru tentang bias uda menjadi makanan sehari
hari. Tapi akhir akhir ini aku jadi mikir, mau sampai kapan? Apakah
sudah saatnya berhenti?
Lucu, aku juga ketawa sendiri kalau
mikirin masalah ini. Kenapa harus berhenti? kenapa aku harus berhenti
untuk mencari kebahagiaan?
Walaupun urusan fangirling itu simpel,
tapi ada banyak “kerumitan” yang tersimpan didalamnya. Kerumitan
yang terkadang si fangirl sendiri mungkin nggak mikirin saking uda
ngefansnya sama seongok daging yang disebut bias.
Jangan itung soal pengeluaran, akan ada
jumlah yang nggak bisa dibayangkan kalau semua pengeluaran untuk
fangirling diakumulasi. Ya kuota buat internetan, ya biaya buat beli
poster, majalah, beli CD, bayar buat acara gathering, ini belum
termasuk ngomongin masalah tiket konser ya.
Tapi balik lagi kepertanyaan, mau
sampai kapan? Dan kenyataan bahwa semua itu kan untuk mengejar
kebahagiaan.
Ada yang mengingatkan aku untuk
‘berbenah diri’. Kata berbenah diri itu memang sesuatu yang harus
dipikirkan Termasuk pertanyaan “ kalau kamu sedang mengejar
kebahagiaan seperti yang biasa kamu lakukan lalu kemudian kamu sudah
tidak lagi merasa bahagia dari hal itu, apa kamu akan tetap
melakukannya?”
Berbenah diri. Yah.. sekarang sudah
mulai aku coba.
Apakah berbenah diri juga termasuk
harus meninggalkan kebiasaan lama yang sudah tidak lagi membahagiakan
dan mencari hal hal baru yang lebih masuk akal ( dan juga membuat
bahagia)
Lalu apakah aku juga harus move on dari
KPOP??
PPFFFTTT!!!! Kalau yang satu ini
sepertinya nggak ya. Hidup memang seperti sebuah drama. Selalu ada
yang datang dan pergi, setiap ada satu yang meninggalkan kita akan
ada yang baru yang siap datang dan mengisi kekosongan itu.
Hanya saja, kadang penggantinya nggak
selalu datang segera. Kadang butuh waktu lama. Mungkin dengan dikasih
waktu lama mungkin kita jadi lebih bisa berfikir dan menghargai apa
yang sudah hilang. Sehingga nanti jika sudah ada penggantinya kita
uda bisa lebih menjaganya.
Mungkin…
Semua hanya perkara waktu. Dan berbenah
diri juga butuh waktu..
Dan kalau di tengah tengah jalan tiba
tiba berubah pikiran, itu sih kehendak Yang Maha Kuasa yang bisa
membolak balikkan hati manusia.
Intinya sih belum mau move on .
Walau sebenarnya sudah siap.
No comments:
Post a Comment