Thursday, 5 June 2014

FANGIRL






Beberapa bulan belakangan aku dilanda kegalauan yang sangat serius. Walau sebenarnya kasusnya nggak terlalu serius dan bisa dibilang sepele. Tapi hal hal sepele inilah yang membuatku sedikit resah ( elah.. bahasaku).

Ya hal hal sepele itulah yang cukup mengganggu pikiranku. Salah ngomong ama orang uda bikin aku males makan dan uring uringan sepanjang hari. Apa aku sesensitif itu? Mungkin aku memang orang yang suka becandain orang tapi aku juga orang yang gampang tersinggung kalau dibecandain orang. Egois memang. Mungkin kalian bakal mikir aku adalah orang yang aneh. Ya aku memang aneh.

Salah satu keanehan aku kayak misal ada sisi dimana aku akan tertawa terbahak bahak tapi sedetik kemudian aku tiba tiba jadi diem. Tiba tiba jadi badmood.

 
Keanehan lain, mungkin yang uda kenal aku pasti aku kalau aku adalah seorang fangirl yang lumayan gila. Fangirling sendiri buat aku sebuah perjalanan mencari kebahagiaan.

Mantengin timeline, ubrak abrik youtube, cari news terbaru tentang bias uda menjadi makanan sehari hari. Tapi akhir akhir ini aku jadi mikir, mau sampai kapan? Apakah sudah saatnya berhenti?

Lucu, aku juga ketawa sendiri kalau mikirin masalah ini. Kenapa harus berhenti? kenapa aku harus berhenti untuk mencari kebahagiaan?

Walaupun urusan fangirling itu simpel, tapi ada banyak “kerumitan” yang tersimpan didalamnya. Kerumitan yang terkadang si fangirl sendiri mungkin nggak mikirin saking uda ngefansnya sama seongok daging yang disebut bias.

Jangan itung soal pengeluaran, akan ada jumlah yang nggak bisa dibayangkan kalau semua pengeluaran untuk fangirling diakumulasi. Ya kuota buat internetan, ya biaya buat beli poster, majalah, beli CD, bayar buat acara gathering, ini belum termasuk ngomongin masalah tiket konser ya.

Tapi balik lagi kepertanyaan, mau sampai kapan? Dan kenyataan bahwa semua itu kan untuk mengejar kebahagiaan.

Ada yang mengingatkan aku untuk ‘berbenah diri’. Kata berbenah diri itu memang sesuatu yang harus dipikirkan Termasuk pertanyaan “ kalau kamu sedang mengejar kebahagiaan seperti yang biasa kamu lakukan lalu kemudian kamu sudah tidak lagi merasa bahagia dari hal itu, apa kamu akan tetap melakukannya?”

Berbenah diri. Yah.. sekarang sudah mulai aku coba.


Apakah berbenah diri juga termasuk harus meninggalkan kebiasaan lama yang sudah tidak lagi membahagiakan dan mencari hal hal baru yang lebih masuk akal ( dan juga membuat bahagia)

Lalu apakah aku juga harus move on dari KPOP??

PPFFFTTT!!!! Kalau yang satu ini sepertinya nggak ya. Hidup memang seperti sebuah drama. Selalu ada yang datang dan pergi, setiap ada satu yang meninggalkan kita akan ada yang baru yang siap datang dan mengisi kekosongan itu.

Hanya saja, kadang penggantinya nggak selalu datang segera. Kadang butuh waktu lama. Mungkin dengan dikasih waktu lama mungkin kita jadi lebih bisa berfikir dan menghargai apa yang sudah hilang. Sehingga nanti jika sudah ada penggantinya kita uda bisa lebih menjaganya.

Mungkin…

Semua hanya perkara waktu. Dan berbenah diri juga butuh waktu..

Dan kalau di tengah tengah jalan tiba tiba berubah pikiran, itu sih kehendak Yang Maha Kuasa yang bisa membolak balikkan hati manusia.

Intinya sih belum mau move on .

Walau sebenarnya sudah siap.













No comments:

Post a Comment