Friday, 3 April 2015

CINDERLELLA & FROZEN FEVER



Hello Readers, 

Cinderlella ini adalah salah satu yang paling ditunggu tunggu banget.

Gimana nggak, film kartun originalnya adalah salah satu film princess favorit aku. Menurut aku film Cinnderlella itu yang paling magical selain Beauty and the Best. Mulai dari tikus tikusnya, fairy godmothernya, kereta labunya…dan…sepatu kaca! What could be more magical than glass slippers?

Aku juga suka banget soundtrack nya, lagu a Dream is a wish your heart makes adalah lagu Disney yang paling aku hafal setelah Once upon a Dream.

Bisa dibilang Princess Disney yang paling aku suka itu Cinderlella sama Aurora. Makanya aku ga bakal ngelawatin Cinderlella ini. Dari tiap kali ada filmnya aku selalu ngikutin. Dari mulai Film Cinderlella versi hitam Brandy dan Whitney Houtson sampai versi modern Cinderlella Storynya Hilary Duff.



The Review

Aku ga perlu lah nulis jalan ceritanya kayak gimana, semua orang di Dunia juga pada tahu lah ya jalan ceritanya kayak gimana, aku sempet berharap ceritanya bakal ada big twist kayak Maleficent ( review baca disini) kemaren. Sempet khawatir filmnya malah jadi boring karena kita uda tahu jalan ceritanya kayak gimana.

Dan ternyata… filmnya baguuussss bangeettt…

Emang sih ada beberapa adegan yang beda dengan versi kartun tapi ga banyak kok overall ceritanya tetep sama. Herannya walaupun ceritanya sama tapi kok ga bikin bosen ya, hebat banget ni ngebangun momentnya dapet banget. bahkan adegan pas pangeran mau pasangin sepatu kaca ke Cinderlella yang mana kita tahu pasti muat, tetap bisa bikin ngerasa gimana gitu. apa yang nonton berasa gitu semua atau Cuma aku , aku juga ga tahu hehe.



Yang paling salut pasti special effectnya. They really made the magic come to live! Tikus tikusnya.. kereta labunya.. so magical!.



Salut juga buat acting para pemainnya. Lily James ( namanya ngingetin ama nama emaknya Potter ya) dapet banget jadi Cinderlella. Cate Blancheet luar biasa actingnya jadi ibu tiri Cinderlella, ga perlu teriak teriak mukul mukul uda kliatan banget judesnya.


Soundtracknya juga bagus, tapi yang aku sayangin kenapa ga pake lagu lagu dari kartunnya sih.. ga usah semua 1 atau 2 lagu gitu kan asik kayak Maleficent kemaren lagu Once upon a Dream nya di pake. Entah kenapa Cinderlella malah ga pake A Dream is a Wish Your Heart Makes atau So This is Love. Sekarang malah lagu Lavender Dilly Dilly yang ngetop ya.

Overall, Filmnya bagus, cocok ditonton keluarga termasuk anak anak kecil. Dan yang paling bagus disini stepsisters dan stepmother nya ga dibikin kejam kejam banget kayak versi kartun yang kakinya sampe dipotong segala biar sepatunya pas.


FROZEN FEVER


Nah film Cinderlella ini ada bonus film pendek lanjutan film Frozen. Wuihh sebagai pecinta Frozen kudu meski bangetlah nonton Frozen Fever ini.

Dari judulnya aku kirain maksudnya adalah euphoria film Frozen ( Demam Frozen) . eh ternyata fever disini tuh diartikan secara halfiah. Jadi si Elsa itu lagi sakit demam, buahahaha.



Overall film nya lucu dan bagus . Apalagi tiap kali bersin muncul snowman babies. Suka juga ama endingnya.


Letter for Little Sunshine






Hello little sunshine,

Kami memang tak sempat merasakan kehadiranmu disini.
Bahkan kau juga belum sempat menerima kehidupan baru bersama kami.
Kau pasti memiliki wajah cantik.
Memiliki bibir dan mata yang indah.
Walau kau tak sempat membukanya.

Little sunshine.

Mungkin Tuhan mengambilmu karena ia tahu, dunia tidak lebih baik untukmu daripada tempat di surga sana.

Terima kasih kau telah mengajari nilai nilai keluarga yang belum kuketahui sebelumnya.

Aku mengerti. Kadangkalanya keluarga kita mengalami rintangan, tapi keluarga bukan untuk menyalahkan satu sama lain , tapi membimbingnya untuk menyelesaikan masalah bersama sama.

Terima kasih telah membuatku lebih kuat.

Little sunshine, kami tahu kau bisa melihat kami di atas sana. Kami akan berusaha hidup lebih bahagia.

Kami mencintaimu,

Little sunshine.

JIKA KITA MATI BESOK

Hello Readers,

I'm back!! Maaf ya sebelumnya, setelah hampir 2 bulan hiatus eh dateng dateng bikin postiangan tentang kematian. Tapi dalam 2 minggu terakhir memang banyak kejadian mengejutkan. Mungkin berita kematian Olga Syahputra sudah jadi berita publik.  semua stasiun TV pasti menyiarkan berita meninggalnya Olga dan mungkin akan terus sampai 40 hari mendatang.


Tujuh hari setelah meninggalnya Olga berita duka datang dari Mpok Nori yang menghembuskan nafas terakhirnya di usia 84 tahun.

Baru 3 hari yang lalu juga aku dapat kabar bahwa teman di kantor lama, Pak Sugoh masuk ICU karena kanker kelenjar getah bening. Katanya beliau kritis dan sampai detik ini belum ada kabar yang menyatakan kondisi beliau membaik.

Banyak kematian membuatku merenung, Umur bukanlah jaminan seberapa lama kita hidup di dunia. Kita tak akan tahu kapan kita akan dipanggil menghadap Sang Pencipta.  Mpok Nori yang dipanggil  di usia 84tahun, mungkin keluarga bisa lebih iklas. Tapi bagaimana jika yang meninggal masih muda, seperti Olga misal.

 Aku jadi tengingat kejadian 10 bulan yang lalu dimana kami sekeluarga juga kehilangan Little Sunsine yang meninggal di dalam kandungan. Masih sekecil itu. Itu membuktikan umur bukanlah jaminan.

Aku jadi berfikir, Bagaimana jika besok adalah giliranku, amalan apa yang bisa membuatku tenang di akhirat nanti? Apa aku udah cukup berbakti ama orang tua? Apa aku uda cukup berbakti pada keluarga? Boro boro berbakti, yang ada malah nyusain terus. Sering kali aku nggak tahu diri, banyak maunya, banyak nuntutnya sedangkan yang aku beri aja nggak seberapa. 

Adap terhadap orang tua banyak yang uda terlupa.  banyak hal yang mungkin bisa menyelamatkan kita di akhirat yang kita lupa atau bodoh amat nggak peduli.

 Usia sudah pasti berkurang, Tapi nambah ilmu belum pasti. Nambah amal baik apalagi. Lalu sebagai manusia apa yang kita perbuat untuk menyelamatkan kita di Akhirat nanti?