Friday 10 January 2014

MOCKINGJAY


Akhirnya selesai jug abaca The Hunger Game : Mockingjay. Mockingjay ini adalah buku terakhir dari trilogi THE HUNGER GAME. Sebelumnya aku uda posting review 2 film The Hunger Game sebelumnya, bagi yang belum baca bisa baca  DISINI !


Mockingjay adalah buku terakhir dari Trilogi Hunger Games, mengingat dua buku ( dan 2 film) sebelumnya yg sangat bagus aku berharap buku ketiganya sebagai penutup sebuah trilogi akan jauh lebih bagus. Sayangnya ekspektasiku terlalu tinggi. Kalau di buku pertama dan kedua kita disuguhi aksi-aksi yg menegangkan dalam permainan Hunger Games dan Quarter Quell, maka buku ketiga ini lebih banyak ke pergulatan batin Katniss setelah sekali lagi berhasil lolos dari maut.

Rupanya selama Quarter Quell berjalan, Capitol sudah berencana untuk menghancurkan Distrik 12 dan menghabisi Katniss. Untunglah rencana tersebut tercium oleh kaum pemberontak yg segera mengirimkan pesawat dan menyelamatkan nyawa Katniss. Sayangnya dalam usaha penyelamatan tersebut, Peeta tertangkap oleh Capitol dan menjadi tawanannya.

Untuk sementara Katniss dan penduduk Distrik 12 yg masih selamat, mengungsi di bawah perlindungan Distrik 13. Distrik yg selama ini disangka sudah musnah ternyata masih ada dan perlahan mengumpulkan kekuatan untuk memberontak dari kekuasaan Capitol. Rencananya mereka akan melumpuhkan Capitol dengan cara memutus jalur distribusinya terlebih dahulu, karena selama ini semua kebutuhan penduduk Capitol didatangkan dari ke-12 Distrik yg ada. Setelah Capitol lumpuh para pemberontak akan bergerak untuk menyerang dan menguasai ibukota.

Keberadaan Katniss disini menjadi penting, karena ia telah menjadi simbol pemberontakan. Distrik 13 berharap Katniss bisa menebarkan pesonanya dan menyatukan ke-12 distrik yg lain untuk memberontak terhadap Capitol. Namun sayang, meskipun fisiknya telah pulih seperti sedia kala, batinnya sekarang kosong. Katniss dilanda depresi dan menderita gangguan mental. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena gagal menyelamatkan Peeta dan melindungi penduduk Distrik 12. Tapi Katniss tidak bisa berlama-lama berkubang dalam penderitaan, ia harus segera bangkit karena ia adalah Mockingjay.

Yap, seperti yg ku bilang diatas kalau buku ketiga ini ratingnya sedikit menurun. Tidak banyak aksi  bak-bik-buk seperti yg  kuharapkan, hampir separuh buku dihabiskan oleh pergulatan batin Katniss dan propaganda-propaganda perang yg dibuat oleh para pemberontak. Padahal aku mengharapkan banyak adegan perang yang menyuguhkan adegan adega action yang mengerikan, tapi yang terjadi justru perang yang didominasi oleh propaganda.  Dan anehnya justru propaganda ini berhasil ,walau di kehidupan nyata memang ada perang seperti ini. Tapi tetep aja kurag greget . Semoga filmnya nanti dibikin lebih greget.( Tapi heran juga ama warga Panem, uda tahu lagi perang masih aja gitu nonton TV. Aku yakin seandainya warga Panem ga nonton TV pasti propaganda ini ga bakal berhasil  )

Kesan Katniss sebagai tokoh utama dalam buku 1&2 seperti tenggelam begitu saja, ia sepertinya hanya sebuah simbol yg tidak berguna dalam perang sesungguhnya. Hei mungkin memang itu maksud Collins ya… Katniss sebagai Mockingjay… Katniss hanya sebuah simbol tapi bukan peluru yg langsung menghajar musuh-musuhnya.

Mungkin adegan yang yang menurutku bener bener greget Cuma waktu Prim meninggal dalam peristiwa pengeboman yang melibatkan Gale. Beneran deh adegan ini bikin aku mewek.  Untuk yang lainnya seperti yang aku bilang diatas membuat aku kecewa.

Endingnya juga tidak seperti yg aku perkirakan, nanggung dan bikin jengkel. Collins tidak menutup cerita dengan manis, hubungan Katniss & Peeta nggak jelas, Gale apa yah… hmm seperti habis manis sepah dibuang.  Belum tokoh-tokoh yg lain menghilang begitu saja.Sayang banget..

Overall, pada akhirnya aku merasa buku ini seperti saksi sejarah atas kekejaman perang. Dunia hancur lebur, keluarga tercerai berai, kemiskinan dan  penderitaan dimana-mana. Pemerintah yg baru tak ada bedanya dengan yg lama. Serigala berbulu domba, menghalalkan semua cara demi tercapainya tujuan yg katanya mulia. Tapi menarik… karena apa yg terjadi dalam buku ini bisa saja terjadi, lihat saja sekitar kita sekarang. Masalah diselesaikan dengan kekerasan, banjir, gempa bumi, badai angin sebut saja satu persatu, kemiskinan dan kelaparan dimana-mana sementara orang yg duduk di pemerintahan malah asyik menghitung rupiah. Ah.. dan sekarang aku juga menunggu seorang Mockingjay untuk membenahi carut marutnya negri ini.