Wednesday 20 June 2012

The Story I Dinn't know (part 4)










               Musim panas telah tiba. Musim yang hijau, segar, dan hawa yang hangat.

-RUANG DATA-

                 “Ujian Tengah Semester sebentar lagi selesai, waktunya pertandingan bola yang membahagiakan.” Kata jiyeon sambil membenarkan bukletnya
“Sama sekali tak membahagiakan.” Jawabku ketus
“ Hee! Bukankah pertandingan bola itu menyenangkan? Itu acara pertama kita sejak masuk SMA.”
“ Kalian anak cewek sih enak main softball, tapi kenapa anak laki2nya main basket?”
“ Cuma basket kan?” 


             
            “ Apanya yang Cuma basket?” bentakku “ Apalagi kegiatan klub ini, meski pekerjaannya sederhana tapi…Apa sih nilai pekerjaan dari klub ini? Apa tidak ada klub lain yang membantu?” teriakku kesal
DUKK!!
“ Kmu itu orangnya banyak omong ya Seungho!” kata Kwangmin sambil melempar sebuah kotak besar ke mejaku.
“ Oppa itu apa?” tanya Jiyeon menunjuk kotak
“ Nomor dada yang baru, kita akan menjahitnya di baju olahraga untuk pertandingan.” Jelas Kwangmin “ Jiyeon, bagaimana pendapatmu, pekerjaan pertama di klub?”
“ Sangat menyenangkan!” jawab Jiyeon riang.
              Aku memperhatikan Jiyeon, sepertinya dia sudah lumayan ceria, syukurlah.
“ Seungho, tadi kau diam2 memperhatikan adikku kan?” kata Kwangmin membuatku kaget
“ Tidak tuh!”
“ Jangn malu2!” goda Kwangmin
“ SIAPA YANG MALU2!”

           “ Hah, ada anak manis ya?” kata seorang namja yang tiba2 masuk ke ruang data “gomawoo sudah membantu membuat buklet. Dan seongsangnim, ketua OSIS memanggilmu.”
“ Heechul, kamu kok disini, memangnya rapatnya sudah selesai?” tanya Kwangmin
“ Nggak pengaruh tuh! Meski q ga ikut.” Jawab Heechul


“Oppa, dia siapa?” tanya Jiyeon
“ Dia anak kelas 2 namanya Heechul. Meski dia acak2an, tapi dia wakil ketua OSIS lho.” Jelas Kwangmin
                Namja itu.. gawat, aku lupa dia sekolah disini. Sebelum dia menyadariku lebih baik aku pergi..
“ Seungho, kamu mau kemana?” tanya Jiyeon saat dia melihatku keluar
“ Seung..Ho..” kata Heechul. “ YO SEUNGHO!!”
                  Secepat kilat aku berusaha kabur, tapi Hechul lebih cepat menyeretku kembalike ruang data.
“ Kau mau kemana, lama ya tidak berjumpa. Sopan sekali kamu tak pernah menyapaku?” kata Heechul dengan ekspresi mengerikan.
“ Kalian sudah keal?” tanya Kwangmin
“ Kami satu SMP. Dia juniorku di klub basket.” Jawab Heechul “ Sudah sejak pertadingan musim panas tahun lalu ya kita tidak bertemu ya Seungho?”
“ Sunbae, jangan ingatkan masalah itu, itu membuatnya sedih.” Kata Jiyeon
“ Sedih? Wah rahasiamu terbongkar ya!” kata Heecul dengan semangat mengepul.
“ Hei, jangan ganggu muritku, sudah cepat kembali ke ruang OSIS. Bukankah rapat belum selesai?” kata Kwangmin sambil menyeret Heechul keluar

“ Seungho, sunbae tadi..meski cantik,tapi dia aneh ya?”
“ Kukatakan dengan tegas, dia itu memang ANEH! Tpi..berkat dia aku bisa bermain basket.”

-PLEJARAN OLAHRAGA-

              DUKK
              Lagi-lagi aku menangkap bola dengan wajahku. Padahal hingga tadi aku sudah tidak memikirkan tentang bola yang tak bisa kutangkap waktu itu. Apa aku akan terus seperti ini?
“ SEUNGHOO…JANGAN MELAMUN!” teriak Jiyeon di telingaku, membuat aku reflek menjitaknya
“ Jangan teriak di telingaku!” bentakku
“ Habis.. kamu melamun sih, karena takut kamu kerasukan makanya aku khawatir. Padahal semalam aku sudah minta pada bintang jatuh.” Jiyeon menggerutu
“ Memangnya apa yang kau minta?”
“ Aku minta, semoga Seungho lancar bermain basket.” Jiyeon tersenyum
“ Jangan pikirkan orang lain, berdoalah untuk dirimu sendiri.”
“ Aku sudah tak punya impian lagi kok.” Jawab Jiyeon
                PRIIITTT
“ Jiyeon! Peluit tanda berkumpul sudah bunyi. Ayo kita ke lapangan softball.!” Teriak Suzy
“ Ne,aku akan segera kesana!” sahut Jiyeon “ Oh, iya Seungho, hari ini di klub masih ada
Pekerjaan lho.

-RUANG DATA-

             Jiyeon sangat menikmati kegiatan klub. Dulu aku juga begitu. Tapi sekarang… daripada disebut menyenangkan,ini sih namanya sibuk. Sepertinya hanya dia sendiri yang senang melakukannya.
“ Seungho lihat! Warna dada untuk kelas 1-A pink pastel. Cantik ya.” Kata Jiyeon
“ Keadaanmu sudah membaik?”
“ Tubuhku? Aku sehat kok. Karena berkat doa Seungho, sekarang nafsu makanku kembali. Youngmin oppa juga senang.”
“ Benar2 permasalahan anak kecil.”kataku sambil sibuk memisahkan nomor dada tiap kelas.
“ Biarin. Seungho aku ini suka memaksakan diri, dan mungkin daya ingatku juga payah. Tapi…meski aku menyusahkanmu,kumohon bersabarlah denganku.”
Sabar.. mungkin itu ada bagusnya, mungkin hal yang menyenangkan sedang menunggu setelah ini.

***

              Ujian tengah semester akhirnya berakhir. Selanjutnya seisi sekolah jadi sibuk mempersiapkan pertandingan bola dan latihannya. Di kelas kamipun bahkan diadakan rapat strategi pertandingan basket.
“ Disini ada 2 hal yang kita ketahui tentang Seungho.” Kata changdo memimpin rapat
“ Yang pertama, setiap kali akan pass dirinya tidak bisa mengkap bola. Yang ke-2 kalau sejak awal sudah bisa memegang bola dia bisa membak dengan tepat. Dengan kata lain, bisa melakukan itu saja sudah cukup.”
“ Lalu bagaimana strateginya?” tanyaku
“ Strateginya ada 3! Pertama… Seungho membawa bola palsu untuk mengelabui lawan!”
“ Itu pelanggaran!”
ke-2, Seungho yang berdiri tegak di lempar ke arah lawan!”
“ Jangan lempar aku!”
Cara terakhir.. Seungho jadi penutup ring!’
“ MASIH BERANI NGOMONG JUGA!”


“ Dasar kumpulan orang bodoh.” Celetuk Suzy
“ Bukankah lebih bagus kalo ada kekompakan?” sahut Jiyeon
“ Hoi..gawat, aku mendengar pembicaraan penting dari senior.” Kata salah satu teman sekelas kami “ Anak, kelas 2-B banyak yang ikut klub basket, ditambah lagi kelas 2B masuk tim A artinya akan ada ketua OSIS dan wakil ketua OSIS.”
“ Waa..benar2 buruk!” sahut yang lain
“ Menyebalkan! Bagaimana kita bisa mendapatkan buku catatan itu jika lawannya pasukan tertangguh!”

 


 
“ Makanya kita harus berlatih mati-matian!” kata Suzy
“ Suzy! ‘Buku catatan’ itu apa?” tanyaku
“ Kali ini, tim kelas 1 dan 2 yang menang ke babak semifinal akan memperoleh hadiah tambahan berupa ‘buku catatan langkah persiapan ujian milik oppa.” Jelas Suzy
“ Sepertinya aku juga menginginkannya.. tunggu! OPPA!” tanyaku
“ Ketua OSIS yang bernama ELI itu adalah kakak SUZY!” jawab Changdo
“ Oppa juga serba bisa dalam olahraga, tinggi, tampan, pintar, pokoknya hebat!” suzy tersipu
 

“ Hei, si wakil OSIS itu wajahnya seperti cewek kan? Apa dia hebat?” tanya Changdo
“ Ktanya dia murid berbakat?” jawab Jiyeon
“ Tahun kemarin waktu kelas 1 kelasnya masuk babak semifinal” sahut yang lain
“ Hechul ikut klub basket waktu SMP. Tidak sesuai dengan wajahnya, di setiap pertandingan dia begitu liar mengahadapi musuh tanpa ampun, kupikir setiap istirahat dia juga sering bermain basket dengan teman2nya.”


 
 
“ Kmu kenal?” tanya Changdo
“ Diaseniorku waktu SMP”
“ Kalau tim B kita terus menang ke babak semi final, maka kita akan berhadapan dengan kelas 2B dari tim A.” kata Changdo “ Semoga, kelas 2B segera kalah!”
jangan mengutuk!” bentak suzy
“ kutuk saja! Kutuk saja!” teriak yang lain
“ Aku juga akan mengutuk!” teriakku
“ Wah, seungho akhirnya ikutan juga!”


-HARI PERTANDINGAN-

           Pertandingan bola Suwon High School masih berlangsung. Anak2 cewek kelas 1-A bernasip buruk, mereka melawan kelas yang sangat tangguh. Pertandingan berlangsung seimbang namun sayang,mereka mengalami kekalahan.
Sebaliknya anak2 cowok kelas 1-A bersama di timA selalu menang dengan lancar. Dan tujuannya adalah mencapai babak semifinal.
             PRITT (Tanda pertandingan basket usai)
“ Sepertinya kita akan terus melaju ke babak semifinal.” Kata Jiyeon
“ Tapi aku akan mendukung kelas 2B” jawab Suzy
“ Changdo..selamat ya! Sebentar lagi kalian akan berhadapan dengan anak kelas 2B dari tim B!” Teriak Jiyeon
“ Kita pasti akan mengalahkan mereka.”
“ Changdo,mana seungho?”
“ Oh dia..”

-RUANG KESEHATAN-

                     “ Wah, kalau aku tahu Seungho akan terkena bola dan mimisan, aku akan merekamnya dari awal.” Kata Kwangmin sambil sibuk merekam Seungho
“ Hei! jangan ambil gambarku!”
“ Darahmu sudah berhenti,apa perasaanmu baik2 saja?” tanay Nana
“ Ya.”
“ sebaiknya cabang olahraganya harus segera diganti. Sejak saat itu tak ada yang mengubahnya kan?” kata Kwangmin
“ Sejak saat itu? Maksudnya waktu angkatan seongsangnim dulu cabang olahraganya berbeda?”
“ Dulu olahraga yg di lombakan adalah dodge ball campuran putra dan putri(permainan bola di mana peserta d bagi menjadi 2 kelompok, lalu bola d lempar ke orang apabila kena maka orang itu harus keluar, tim yg sisa aggotanya terbanyak adalah pemenang.) tapi permainan itu hanya berlangsung sampai kita kelas 1 saja. Sebenarnya anak cewek tidak suka karena kalau kena sakit sekali.” Jelas Kwangmin
“ Kenapa setelah itu cabang olahraganya dipisah, padahal kalau di gabung statistik kemenangan jadi mudah diselesaikan.” Protesku
“ Itu karena aku yang mengubahnya!” kata nana
“ hah?” kataku kaget.
“ Dia, waktu SMA ketua OSIS lho!” jawab Kwangmin cengengesan
“ Itu karena aku punya adik perempuan, aku tak mau dia kena bola jadi aku pisah cabang olahraganya. Anak perempuan main softball anak laki2 main basket.”
“ JADI ALASANNYA SEPERTI ITU?” teriak ku
“ wah, bocah mimisan sepertinya ceria sekali.” Kata Hechul di depan pintu
“ Ada apa kalian kemari?” katakku ketus
“ menjengukmu!” jawan Jiyeon “ Kau bisa kembali tidak? 30 menit lagi kau akan bertanding melawan tim Heechul. Maaf ya Heechul aku tak bisa mendukungmu”
“ tidak apa apa kok. Kalau aku menang, Seungho akan jadi budakku” jawab Heechul menyerigai
Cepat atau lambat, ini adalah takdir ang tak bisa dihindari


“ Sunbae, kenapa kau masuk OSIS?” tanyaku
“karena ada orang yang merekomendasikanku.” Jawab Heechul “ Dan yang merekomendasikanku adalah ketua OSIS yng sekarang.”
“ Kau tidak masuk klub basket?”
“ Tidak! Waktu aku kelas 1 aku masuk klub pelatihan.”
“ MWO?? Jiyeon, apa kau tidak tahu?” tanyaku kaget
“ Tidak! oppa tidak pernah cerita,” jawab Jiyeon yang juga ga kalah kagetnya
“ Aku suka basket sih. tapi kalau masuk klub aku tak suka,lebih menyenagkan kalau bermain basket dengan teman2 saat istirahat. Di klub ‘kalau tidak menang, tidak ada artinya.’” Kata HEECHUL
             Degg
             Benar, kalau tidak menang memang tidak ada artinya. Seperti waktu itu…
“ Hei, Heechul ayo cepat ke lapangan!” kata salah 1 teman Heechul saat kami berpapasan dengannya
“ Baik. Aku segera kesana.” Jawab heechul lalu berlari ke lapanagn.
“ seungho, tidak masalah kok kalau tidak menang.” Kata Jiyeon
“ Jiyeon! Aku tak ingin kalah.”
“ baiklah. Sekarang TUMBANGKAN HEECHUL DAN KELAS 2B!” teriak jiyeon bersemangat
“ Hei, kalau kedengaran mereka, aku bisa di buat koma.”

  • LAPANGAN-

“Seungho, kau sudah baikan?” tanya changdo”
“ Ne.”
“ Kami menghawatirkanmu lho. Tapi syukurlah kamu selamat.” Kata Changdo “ sekarang ayo kita bertanding. Sebenarnya waktu kita bilang itu demi buku catatn, itu hanya prioritas kedua. Sebenarnya kami hanya ingin bermain bersamamu sebagai anggota tim”
Sudah lama sekali aku tidak merasa seperti ini. Entah kenapa aku merasa senang.
“ Baiklah! Ayo kita berjuang!”

                  Pertandingan basket pun di mulai. Kelas 1 A dan 2b bermain mati2an. Untuk sementara kelas 2B masih unggul. Di menit ke 15 babak kedua aku berhasil mencetak angka pertama. Itu membuat semangatku muncul. Sensasi seperti ini sudah lama tak kurasakan.
Pertandingan terakhirku saat kelas 3 SMP, waktu itu aku tidak dapat menangkap bola yang menuju ke arahku, sejak saat itu aku selalu menyalahkan diriku. Aku tak ingin membuat kenangan itu lagi. Dan…
“ SEUNGHO!” teriak Changdo sambil mengoper bola ke arahku
Aku melihat bola terbang ke arahku, hatiku menjadi berdebar debar, kenangan itu langsung terlintas di kepalaku. Aku mencoba mengabaikannya, kuulurkan tanganku dan HUP! Aku berhasil mengakapnya. Benarkah? Bearkah aku bisa menagkapnya? Hal yang selama ini tak bisa kulakukan akhirnya hari ini aku bisa malukannya.

                     Pada akhrnya kelas kami tetap kalah. Skor 25-16 untuk kelas 2B.
“SEUNGHOO!!” teriak heechul sambil melmpar bola ke arahku. Tentu saja hasilnya mengenai kepalaku
“ Maafkan perkataanku tadi ya!” kata Heechul
“ Yang mana?”
“ Kelompok yang lain sudah memulai basket di sekolah yang lain kok. Sebenarnya pembubaran klub itu bukan salahmu.itu karena jumlah murid yang sedikit. Mulai sekarang, jangan salahkan dirimu lagi ya!”
Benarkah? Bagaimana cara mengatakannya ya? Tapi..setelah mendengar itu..prasaanku jadi sanagt lega. Beban berat ang ku tanggung selama ini..sepertinya tiba2 menghilang.

TBC

Segini dulu ya! Mian kalo ceritanya gaje. Aku menyadarinya kok, karena waktu nulis pikiranku bnr2 buntu(mood lgi jelek ni). Tapi sebagai gantinya di part ini aku sengaja menambahkan banyk fto, biar kalian ga bosen bcanya.
Di part selanjutnya aku akan coba lebih baik lagi.