Monday, 2 December 2013

HUNGER GAMES : CATCHING FIRE




Film ini merupakan sekuel pertama dari “THE HUNGER GAME” .  Ok, bagi reader yang  dulu belum sempet liat Film pertamanya, aku kasih review singkat ya. The Hunger Game menceritakan tentang Katniss Everdeen, gadis berusia 16 tahun yang tinggal di sebuah tempat bernama Distrik 12 , salah satu dari 12 distrik dalam Negara yang disebut Panem. Setiap tahunnya Panem  mengadakan kompetisi maut bernama Hunger Games. Peserta Hunger Games adalah sepasang pemuda dan pemudi  wakil dari setiap distrik yang berusia antara 12-18 tahun. Kompetisi ini telah dilakukan setiap tahunnya selama 74 tahun berturut turut. Tujuan diadakan kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antar distrik dan mengingatkan kembali yang terbunuh dalam pemberontakan di masa lalu. Sekaligus untuk memperlihatkan betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang di kuasai Presiden Snow.

Singkat cerita Katnis menjadi wakil dari distrik 12 (menggantikan adiknya Prim Everdeen) bersama dengan Peeta Mellark. Ke 24 peserta harus saling membunuh untuk mendapatkan gelar pemenang. Petualangan Katniss dan Peeta pun dimulai. Sampai akhirnya hanya tinggal Katniss dan Peeta yang hidup. Dalam Hunger Games hanya di nobatkan 1 pemenang, karena nya Katniss dan Peeta harus saling membunuh untuk menyelesaikan permainan, tentu saja baik Katniss maupun Peeta tak mau melkukannya. Dalam kepasrahannya Katniss dan Peeta ingin memakan buah berry beracun bersama. Di saat itulah Capitol berubah pikiran dan menobatkan mereka menjadi pemenang.



The Hunger Games Cathing Fire

Kemenangan Katniss dan Peeta membuat Presiden Snow geram, pasalnya mereka telah melanggar aturan dimana seharusnya hanya ada 1 pemenang dalam Hunger Games. Katniss juga di tuduh telah menyulut api pemberontakan di beberapa distrik. Maka dari itu Presiden Snow mengancam Katniss serta kembali membawa Katniss dan Peeta dalam kompetisi yang disebut Quarter Quell. Quarter Quell sendri adalah versi Hunger Games yang lebih istimewa, dimana setiap distrik harus mengirim wakilnya seanyak 4 orang. 

Untuk balas dendam pada Katniss, Presiden Snow membuat Quarter Quell ini berbeda, yaitu dengan mengambil peserta dari para pemenang Hunger Games sebelumnya ( uda kebayang kan betapa ngeri nya >,<). Tentu saja ini semakin menyulitkan Katniss dan Peeta, peserta adalah pemenang dari Hunger Game, tentu saja mereka sudah berpengalaman dan uda tahu trik untuk bertahan hidup dan menang, sudah jelas pertarungan akan semakin berat. Belum lagi arena gamenya jauh lebih berbahaya disbanding Hunger Game sebelumnya.




Salah satu scene favoritku : Waktu Katniss dan Peeta menjalani tur kemenangan ke distrik 11 serta harus memberi pidato disana. Baik Katniss maupun Peeta menurunkan teks pidato mereka dan berpidato melalui hati ( suer ikut nangis denger pidatonya Katniss). Ditambah dengan bapak tua yang menirukan siulan Rue, dan langsung di tembak oleh capitol karena dianggap sebagai pemberontakan.

Catching Fire meningkatkan ketegangan dan pertarungan berbahaya. Selama tayang film (surasi 2,5 jam)ini nggak ada sedetikpun adegan yang bertele tele. Setiap adegan ada untuk mendong maju cerita : mulai dari tur kemenangan yang menunjukkan pada penonton betapa distrik distrik lain sudah muak ditindas.   Keanya ga afdol ya akalo aku terlalu banyak spoiler, jadi mending nonton langsung aja filmnya. 


KatnissEverdeen,  tidak di gambarkan sebagai pahlawan yang akan menyelamatkan semua orang yang membutuhkan , namun dengan kepribadiannya dia mampu menggerakkan semua orang menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri. Sosok karakter yang kuat dan rapuh secara bersamaan.




Perbedaan paling menonjol antara Hunger Game Catching Fire dengan The Hunger Game terletak special effect. Arena quartel Quellnya..juara banget. Monster babon nya juga bagus, beda banget sama monster jadi jadian di The Hunger Game tahun lalu. Bahkan panggungnya si Caesar aja jadi keren banget sekarang.

Tempat trainingnya juga keren. Trus baju Katniss pas jadi api pun lebih bangus disini. Apalagi pas di tribute interview waktu wedding dress nya terbakar dan berubah menjadi gaun Morkingjay. Oh ya ngomongin soal gaun pengantinnya Katniss ni, itu adalah rancangan Tex Saverio, designer Indonesia lho . boleh bangga donk.

 

Overall, aku puas banget ama Catching Fire ini. Rasanya ga ada yang perlu di tambah atau di kurangi. Uda cukup sempurna buat film adaptasi dari buku, setiap detail yang ada di buku semua tertuang disini ( ga kea Harry Potter ato Twilight). Film ini juga komplit dari yang drama, romance, adegan mengharukan, yang lucu, plus action semua ada disini.
Cuma satu yang menurut ku kurang pas. Make up nya Katniss yang lagi parade ama yang di pesta presiden Snow, sumpah jelek banget ( maaf ya, tapi emang aku ngerasa make up nya ga pas aja gtu, bikin Katniss kliatan jadi jelek).



Tadinya aku simper khawatif film nya ga akan sebagus yang pertama, ya kita tahu sendiri dalam sebuah trilogy bagian kedua selalu menjadi bagian yang membosankan karena tidak se fresh yang pertama serta intrik selalu di simpan di akhir. Tapi Catching Fire memberikan kepuasan lebih dari yang aku harapkan. Tidak akan terlalu berlebihan kan kalau aku bilang Catching Fire adalah sebuah ‘Kesempurnaan’.