Film ini merupakan sekuel pertama dari “THE HUNGER GAME”
. Ok, bagi reader yang dulu belum
sempet liat Film pertamanya, aku kasih review singkat ya. The Hunger Game
menceritakan tentang Katniss Everdeen, gadis berusia 16 tahun yang tinggal di
sebuah tempat bernama Distrik 12 , salah satu dari 12 distrik dalam Negara yang
disebut Panem. Setiap tahunnya Panem
mengadakan kompetisi maut bernama Hunger Games. Peserta Hunger Games
adalah sepasang pemuda dan pemudi wakil
dari setiap distrik yang berusia antara 12-18 tahun. Kompetisi ini telah
dilakukan setiap tahunnya selama 74 tahun berturut turut. Tujuan diadakan
kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antar distrik dan mengingatkan
kembali yang terbunuh dalam pemberontakan di masa lalu. Sekaligus untuk
memperlihatkan betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang di kuasai Presiden
Snow.
Singkat cerita Katnis menjadi wakil dari distrik 12
(menggantikan adiknya Prim Everdeen) bersama dengan Peeta Mellark. Ke 24
peserta harus saling membunuh untuk mendapatkan gelar pemenang. Petualangan
Katniss dan Peeta pun dimulai. Sampai akhirnya hanya tinggal Katniss dan Peeta
yang hidup. Dalam Hunger Games hanya di nobatkan 1 pemenang, karena nya Katniss
dan Peeta harus saling membunuh untuk menyelesaikan permainan, tentu saja baik
Katniss maupun Peeta tak mau melkukannya. Dalam kepasrahannya Katniss dan Peeta
ingin memakan buah berry beracun bersama. Di saat itulah Capitol berubah
pikiran dan menobatkan mereka menjadi pemenang.
The Hunger Games Cathing Fire
Kemenangan Katniss dan Peeta membuat Presiden Snow geram,
pasalnya mereka telah melanggar aturan dimana seharusnya hanya ada 1 pemenang
dalam Hunger Games. Katniss juga di tuduh telah menyulut api pemberontakan di
beberapa distrik. Maka dari itu Presiden Snow mengancam Katniss serta kembali
membawa Katniss dan Peeta dalam kompetisi yang disebut Quarter Quell. Quarter
Quell sendri adalah versi Hunger Games yang lebih istimewa, dimana setiap
distrik harus mengirim wakilnya seanyak 4 orang.
Untuk balas dendam pada
Katniss, Presiden Snow membuat Quarter Quell ini berbeda, yaitu dengan
mengambil peserta dari para pemenang Hunger Games sebelumnya ( uda kebayang kan
betapa ngeri nya >,<). Tentu saja ini semakin menyulitkan Katniss dan
Peeta, peserta adalah pemenang dari Hunger Game, tentu saja mereka sudah
berpengalaman dan uda tahu trik untuk bertahan hidup dan menang, sudah jelas
pertarungan akan semakin berat. Belum lagi arena gamenya jauh lebih berbahaya
disbanding Hunger Game sebelumnya.
Salah satu scene favoritku : Waktu Katniss dan Peeta
menjalani tur kemenangan ke distrik 11 serta harus memberi pidato disana. Baik
Katniss maupun Peeta menurunkan teks pidato mereka dan berpidato melalui hati (
suer ikut nangis denger pidatonya Katniss). Ditambah dengan bapak tua yang
menirukan siulan Rue, dan langsung di tembak oleh capitol karena dianggap sebagai pemberontakan.
Catching Fire meningkatkan ketegangan dan pertarungan
berbahaya. Selama tayang film (surasi 2,5 jam)ini nggak ada sedetikpun adegan
yang bertele tele. Setiap adegan ada untuk mendong maju cerita : mulai dari tur
kemenangan yang menunjukkan pada penonton betapa distrik distrik lain sudah
muak ditindas. Keanya ga afdol ya akalo
aku terlalu banyak spoiler, jadi mending nonton langsung aja filmnya.
KatnissEverdeen,
tidak di gambarkan sebagai pahlawan yang akan menyelamatkan semua orang
yang membutuhkan , namun dengan kepribadiannya dia mampu menggerakkan semua
orang menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri. Sosok karakter yang kuat dan rapuh
secara bersamaan.
Perbedaan paling menonjol antara Hunger Game Catching Fire
dengan The Hunger Game terletak special effect. Arena quartel Quellnya..juara
banget. Monster babon nya juga bagus, beda banget sama monster jadi jadian di
The Hunger Game tahun lalu. Bahkan panggungnya si Caesar aja jadi keren banget
sekarang.
Tempat trainingnya juga keren. Trus baju Katniss pas jadi
api pun lebih bangus disini. Apalagi pas di tribute interview waktu wedding dress
nya terbakar dan berubah menjadi gaun Morkingjay. Oh ya ngomongin soal gaun
pengantinnya Katniss ni, itu adalah rancangan Tex Saverio, designer Indonesia lho .
boleh bangga donk.
Overall, aku puas banget ama Catching Fire ini. Rasanya ga
ada yang perlu di tambah atau di kurangi. Uda cukup sempurna buat film adaptasi
dari buku, setiap detail yang ada di buku semua tertuang disini ( ga kea Harry
Potter ato Twilight). Film ini juga komplit dari yang drama, romance, adegan
mengharukan, yang lucu, plus action semua ada disini.
Cuma satu yang menurut ku kurang pas. Make up nya Katniss
yang lagi parade ama yang di pesta presiden Snow, sumpah jelek banget ( maaf
ya, tapi emang aku ngerasa make up nya ga pas aja gtu, bikin Katniss kliatan
jadi jelek).
Tadinya aku simper khawatif film nya ga akan sebagus yang
pertama, ya kita tahu sendiri dalam sebuah trilogy bagian kedua selalu menjadi
bagian yang membosankan karena tidak se fresh yang pertama serta intrik selalu
di simpan di akhir. Tapi Catching Fire memberikan kepuasan lebih dari yang aku
harapkan. Tidak akan terlalu berlebihan kan
kalau aku bilang Catching Fire adalah sebuah ‘Kesempurnaan’.
No comments:
Post a Comment