Saturday, 8 September 2012

Wisata Rumah Hantu di Korea Selatan

Musim panas adalah musim horor. Begitulah yang terjadi di Desa Yongin Korea Selatan. Di situ ada sebuah tradisi yang disebut "Gwishin". Tradisi ini hanya bisa dilakukan saat musim panas. Sebab pada musim itu diyakini bahwa jiwa-jiwa orang mati akan terperangkap di bumi. Jiwa-jiwa itulah yang akan berkeliaran di pedesaan. Keyakinan itulah yang dimanfatkan warga di sana menarik wisatawan. Dibikin wisata desa horor. Desa yang terkenal dengan aksi dramanya di Korea Selatan itu menyulap perkampungan menjadi wahana horor satu kampung.

Semua rumah, warga, dan properti yang ada diubah menjadi horor. Busana, efek-efek khusus, pencahayaan, suara, serta make up dari warga membuat bulu kuduk pengunjung tidak hanya berdiri tapi juga meriang. Mereka yang datang ke desa ini untuk menguji adrenalin pun dibuatnya lari terbirit-birit.

Seperti yang dialami Na Won-ju. Wanita muda ini bersama pacarnya rela mendatangi desa yang berjarak sekitar 40 kilometer arah selatan Seoul ini untuk menikmati wisata horor ini. "Ternyata ini lebih horor dari yang saya kira," kata Na yang mencengkeram lengan kekasihnya.

Salah satu tokoh hantu yang tersohor di Yongin adalah "Hantu Perawan." Hantu ini digambarkan dengan sosok seorang wanita berambut panjang yang menggunakan pakaian berkabung tradisional berwarna putih atau yang biasa disebut Sobok.

Hantu lain yang tak kalah menyeramkan adalah cerita-cerita di kamar mandi. Ada pula studio musik rekaman yang dihantui siluet seorang penyanyi hantu.

No comments:

Post a Comment