Gyaru (ギャル?)
adalah kata
serapan dalam bahasa Jepang untuk gal, slang untuk girl (gadis, anak perempuan) dalam bahasa Inggris. Istilah gyaru dipakai untuk gadis-gadis muda
berusia 10 hingga 20 tahun yang fashionable,
mengenakan busana model mutakhir, rambut dicat warna coklat keemasan, tata rias
wajah di luar kebiasaan, dan pemilihan busana mix and match yang kontroversial.[1] Busana
yang dikenakan gyaru dipengaruhi majalah mode yang dibaca mereka.[1]
Gyaru pertama kali dikenal pada tahun 1980-an. Gadis di kota-kota
pada masa itu dipengaruhi oleh paham materialisme pada puncak
pertumbuhan ekonomi Jepang. Mereka menyadari bahwa penampilan dapat dipakai
untuk memperoleh materi yang mereka ingini. Sebagian di antara mereka tampil
sebagai gadis kekanak-kanakan dan kurang dapat bergaul dengan teman-teman
perempuan sebaya, tapi laki-laki ternyata tetap menyukai mereka.
Gyaru tahun 1980-an dapat dikenali dari kulit mereka yang
berwarna coklat gelap hasil tanning salon.
Tren kulit berwarna gelap awalnya berasal dari Los Angeles yang identik
dengan budaya pantai dan berselancar. Model busana gadis peselancar
Los Angeles banyak memperlihatkan bagian tubuh yang terbuka.
Penggolongan
Sejak sekitar tahun 2000-an, gyaru secara garis
besar dibagi dua: gyaru putih (白ギャル, shiro
gyaru) dan gyaru hitam (黒ギャル, kuro
gyaru). Shiro gyaru menghargai dirinya sebagai gadis biasa. Mereka masih
memikirkan masa depan, dan terpengaruh "demam kulit putih indah" yang
dipopulerkan perusahaan kosmetika Sonoko.
Shiro gyaru membiarkan kulit mereka berwarna putih alami.
Gyaru hitam adalah keturunan dari kogyaru (コギャル?) atau anak sekolah menengah atas.
Ciri khas busana kogyaru adalah rok mini, kaus kaki panjang dan longgar loose socks, dan rias wajah ganguro
(顔黒?).
Arti ganguro adalah gan gan kuroi (ガンガン黒い?) yang berarti sangat hitam, tapi bisa juga diartikan wajah hitam (gan, wajah; kuro, hitam).
Rias wajah ganguro didapat dari alas
bedak berwarna gelap atau kulit wajah yang sudah gelap setelah pergi ke tanning salon.
Busana gyaru putih mengikuti pakaian yang dikenakan artis
atau selebriti dari Los
Angeles. Setelah usia mereka makin meningkat, mereka berubah secara alami
menjadi tipe gadis dewasa onee-kei
(お姉系). Majalah yang dibaca gadis muda juga berubah sejalan dengan
bertambahnya usia. Gyaru belasan tahun pembaca Popteen,
misalnya, setelah menjadi onee-kei,
majalah yang dibaca adalah CanCam.[1]
Di antara onee-kei atau shiro gyaru yang beranjak dewasa,
sebagian mengikuti majalah mode pakaian selebriti dari Los Angeles, sementara
sebagian lagi mengikuti mode majalah busana tren hime-kei (姫系) yang dipopulerkan oleh model yang
bekerja sebagai kyabakura-jou (キャバクラ嬢, gadis kyabakura).
Dari pembaca majalah busana hime-kei
bermunculan gadis koakuma-ageha (小悪魔ageha) disingkat age-jou
(age嬢).
Gadis onee-kei adalah gadis yang beranjak dari tipe gyaru
menjadi dewasa, dan busana yang dikenakan mereka mulai terlihat seperti busana
gadis dewasa. Gadis tipe onee-kei memakai merek-merek busana produk Shibuya 109. Di antara
gadis onee-kei, masih ada onee-kei dengan model busana gadis kaya yang kawaii.
Sementara itu, populasi gyaru hitam (kurogyaru) dari tahun ke tahun semakin berkurang. Sebagian dari
mereka berubah menciptakan mode gyaru hitam baru yang disebut yamamba (ヤマンバ?). Kata yamamba berasal dari kata yamauba (山姥?, nenek gunung).
Gadis yamamba berambut putih dan
berkulit gelap, dinamakan yamamba
karena penampilan mereka mirip nenek
yang dibuang ke gunung. Dari gadis-gadis yamamba
muncul tren baru gyaru hitam yang disebut afurikanba
(アフリカンバ?), serenba (セレンバ?, selebriti hitam), karamba (カランバ?, hitam seperti gagak atau karasu), dan marimba (マリンバ?).
No comments:
Post a Comment