Baru kemaren malam aku selesai baca novel ketiga Hunger Game : Mockingjay. Review Mockingjay bisa di baca DISINI.
Salah satu poin menarik bagiku dalam trilogy Hunger Game
adalah plot cinta segitiga antara Katniss, Peeta, dan Gale. Konflik cinta
segitiga mereka benar benar menarik dan berkesan paling realistis bagiku. Saat
membaca bagian bagian konflik cinta segitiga ini aku selalu teringat juga pada
konflik cinta segitiga Bella, Edward, dan Jacob. Hanya saja kalau boleh
membandingkan, kisah cinta di Twilight Saga teralu tidak realistis dan terlalu
tragis.
Dalam Hunger Game Peeta menyukai Katniss sejak berumur 5 tahun, sementara Katniss menyukai Gale.
Katniss mengingat Peeta sebagai orang yang membuatnya berhutang nyawa, tapi
Peeta tidak pernah berada dalam lingkaran hidup Katniss sejak awal, sedang Gale
sudah bersama Karniss melewati masa masa sulit. Peeta datang ke dalam kehidupan
Katniss di saat yang tidak tepat, yaitu saat mereka bersaing untuk mendapatkan predikat Sang Pemenang
dengan cara membunuh satu sama lain. Namun di arena, Peeta selalu melindungi
Katniss dan mencintai Katniss dengan tulus. Dia bersama Katniss melewati masa
masa sulit di Hunger Game.
Menurutku kisah cinta
yang dimiliki Katniss, Peeta dan Gale adalah cinta yang manis. Rasa cinta
diantara mereka timbul karena perasaan ingin melindungi satu sama lain.
Walaupun Katniss seringkali digambarkan sedikit egois karena masih tidak bisa
memutuskan untuk memilih salah satu diantara keduanya, tapi di ending akhirnya
Katniss bisa memutuskan dan dengan alasan yang cukup rasional.
Untuk Twilight Saga, Jacob menyukai Bella lebih dari apapun,
sementara Bella menyukai Edward. Bella menganggap Jacob sebagai Best mannya,
apalagi dia yang selalu melindungi Bella ketika dunia Bella dan Edward dipenuhi
dengan bahaya. Namun bagi Bella, Edward adalah takdirnya.
Bagiku terlalu banyak
nafsu dan hasrat yang ditonjolkan dalam rasa cinta antara Bella dan Edward.
Sedangkan cinta penuh pengorbanan dari Jacob sayangnya harus kalah begitu saja.
Ditambah lagi dengan ending yang menurutku sangat tragis yaitu Bella memilih
menjadi vampire demi cintanya pada Edward. Jacob yang bisa dibilang Cuma orang
ketiga hanya bisa terima, Secara keseluruhan aku tidak suka konflik percintaan
di Twilight Saga, terlalu egois dan tragis.
Mari kita lihat karakter pemeran utama, Katniss Everdeen dan
Bella Swan.
Katniss adalah remaja yang kuat dan mandiri, sedang Bella
hanya remaja manja yang selalu butuh bantuan. Bella mendapatkan semua yang dia
inginkan, sedang Katniss harus bekerja keras dan berkorban. Katniss tumbuh menjadi semakin dewasa sedang
Bella berubah menjadi semakin kekanakan.
Katniss tidak pernah mengalami kegalauan yang seperti Bella
Swan dalam menentukan siapa yang mendapat cintanya. Peeta Mellark dan Gale
tidak menjadi hal yang utama dalam hidupnya, hal itu membuat Katniss menjadi
tidak CENGENG seperti Bella.
Overall, Mungkin aku terlalu dangkal dalam membandingkan
love triangle dalam dua novel tersebut. Masalah benar atau salah itu relatif.
Semua yang aku tulis hanya berdasarkan sudut pandangku yang mungkin akan
berbeda dengan sudut pandang orang lain.
Namun, disamping semua perbedaan itu setidaknya aku menemukan sebuah pesan manis yang
terdapat baik di Hunger Game maupun
Twilight Saga, “ Kita bisa
menemukan jodoh pada orang yang tidak mungkin” . Edward bisa saja membunuh
Bella dan meminum darahnya dan Peeta bisa saja membunuh Katniss dalam Hunger
Game tapi yang terjadi justru sebaliknya. Baik karakter Edward maupun Peeta
sebenarnya orang yang paling tidak mungkin untuk menjadi jodoh Bella dan
Katniss. Tapi seperti inilah hidup, dimana segala yang tidak mungkin bisa
menjadi mungkin.
No comments:
Post a Comment