Sunday, 1 July 2012

I’M ALWAYS LOVE YOU (Sequel of The Story I Didn’t Know)



Sekarang pun, terkadang aku masih teringat
            Akan kilasan yang indah dan bahagia


 
“ Youngmin.” sapaku. Aku tak menyangka kalau bisa bertemu dengan youngmin di mall ini.
“ Nana,. Sedang apa?” sapa Youngmin
“ Aku mau belanja.” Jawabku enteng “ Kau sendiri?”
“ Aku hanya berjalan-jalan. Hari minggu seperti ini kok belanja sendirian?” tanya Youngmin dingin seperti biasanya
“ Mau gimana lagi, aku kan nggak punya pacar.”
“ Oh, kamu masih jomblo ya?”
“ Bukannya kau juga sama? Jadi jangan tanya soal itu.”
“ Bukankah kau bisa mengajak Kwangmin?” kata Youngmin
“ Menurutku dia tidak suka di menemani cewek belanja, lagipula mungkin dia akan mengajak Jiyeon dan pergi bermain.”




 
“ Hari ini, dia memang keluar mengajak jiyeon bermain. Dia sengaja mengajaknya agar bisa memisahkan aku dengan  Jiyeon. Dasar brengsek.” Gerutu Youngmin

            Ah..ya, ya, si oppa yang satu ini memang terlalu posesif

“ Apa boleh buat, adik cewek memang manis kan?” kataku datar
“ Dengan kata lain adik cowok nggak manis?” sahut Youngmin
“ Hahaha, bukannya kau yang menunjukkan seperti itu.”
“ Hei, itu bukan hal yang lucu. Nana, kau ada waktu?” tanya Youngmin
“ Sampai matipun juga ada.”
“ Bisa temani aku minum teh?”






 

Sekilas tadi..entah kenapa aku merasa seperti bersama kwangmin







 

“ Ada apa?” tanya Youngmin
“ Nggak ah, kalau kukatakan kau pasti marah.”
“ Kalau gitu jangan di katakan!”
           
            Wajah yang sama persis dengan Kwangmin



 
Apa ini terlarang? Aku paling mengerti hal itu. Hanya saja kadang aku jadi teringat dengan jelas hari pertama masuk SMA.

-          FLASH BACK-

Waktu itu kami bertiga, aku, JB, dan Sora, adik kembarku yang beda sel telur, sedang melihat pengumuman pembagian kelas.
“ Hiks, hanya aku yang kelasnya berbeda.” Isak Sora
“ Tenang, kita pasti main kok ke kelas 1-F ya kan Nana!” kata JB
“ JB! Nama orang di bawahmu  itu bacanya apa?”
“ Jo .. kurasa aku jarang mendegar nama yang seperti itu, salah nulis kali ?”






 

“ Jo Kwangmin. Namanya memang seperti itu kok.” Kata seorang namja di belakang kami “ Jadi kalian teman sekelasku?”
“ Ne . Aku Lim Jaebum! Pangil saja JB!”
“ Aku Kang Sora!”
“ Namaku Kang Nana. ” (mian ya reader aku ubah nama nana, ya biar sama ama nama Sora)
“ Kang Nana, nama yang cantik.”
            Baru kali ini..ada yang memuji namaku.

            Jo Kwangmin.. begitulah kami bertemu




 
“ Nana dan Sora itu saudara kembar ya?” tanya Kwangmin
“ Ne, tapi kami beda sel telur. Nana unnie itu hebat lho! Jago olahraga, pintar, cantik lagi. selalu membuatku iri!” kata sora
 “ Kamu..sayang sekali dengan unniemu ya?” kata Kwangmin
“ Sangat sayang! Tapi..aku nggak bisa olahraga, otakku juga nggak encer. Aku selalu menyusahkan unnie. Aku ingin menjadi gadis yang kuat seperti dia.”

            Sora. Kamu keliru. Jangan membandingkanku seperti itu. Hatiku seperti merasa dengki. Padahal sama sekali tidak ada alasan untuk membenci adik manisku yang sangat menyayangiku. Tapi sebaliknya, kemanisannya membuatku jijik!
            Perasaan jengkel dalam hatiku..mati- matian kutahan agar tidak terpancar di wajahku. Jangan membicarakan diriku.

“ Sora kan memang bodoh?” kata  JB
“ Kau jahaattt..” rengak Sora
            JB, memang sering sengaja mengalihkan pembicaraan jika Sora mulai membahas masalah itu.
            Kwangmin tersenyum ke arahku. Dan saat itu aku merasa jika Kwangmin berada disisiku, perasaanku jadi nyaman.
            Ngomong- ngomong Kwangmin itu, semakin mengenalnya dia semakin menutup diri. Kalau si aneh JB dia orangnya terlalu bersemangat. Akhirnya orang yang harus aku urus jadi bertambah satu. Tapi akhirnya kami berempat jadi sangat akrab.

-JAM ISTIRAHAT-

“ Katanya setelah Ujian Tengah Semester selesai akan ada pertandingan dodge ball campuran cewek-cowok, apa Sora bisa?” tanya Kwangmin sambil membantuku membawa kertas data  ke ruang guru
“ Kamu tahu sendiri dia tidak bisa!” jawabku singkat
“ Setelah melihat hasil ujian kemarin  aku kaget lho, ternyata JB itu pintar juga, kalau Nana sih aku sudah tahu.”
“ Kalu JB itu sebenarnya memang jenius. Kalau aku, itu karena belajar dengan keras.”
“ Belajar dengan keras?”
            Ya. Ini memang bukan hal yang pantas diucapakan
  Nana kalau bicara cantik juga.”
           
Apa? Dia memujiku.. ini berlebihan, aku jadi malu.

“ Lho itu kan Sora.” Kata Kwangmin saat kami melihat Sora di ujung koridor bersama seorang namja.
“ Itu.. Jangan2.!”
            Akupun langsung menyeret Kwangmin menaiki tangga di dekat Sora berdiri, sebelum dia menyadari keberadaan kami. Di tempat ini kami bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan
“ Ada yang menyatakan cinta pada Sora.” Bisik Kwangmin
“ Sudah kita pergi saja.”
“ Wah..Sora itu laku juga.. habis dia kan manis.”
“ Dia memang sering cerita sih kalau ada namja yang mengejar ngejar dia, tapi Kwangmin, jangan katakan hal ini pada JB ya!”
“ JB! Dia ada di atasmu!”
            Mwo? Akupun melihat sosok yang berjalan beberapa anak tangga di depanku.
“ Sora….”
            JB pun langsung berlari turun, aku tahu dia pasti mendatangi sora
“ JB Kenapa? Apa jangan2 dia ..” kata Kwangmin
“ Sudah 3 tahun cintanya pada Sora bertepuk sebelah tangan.” Jawabku datar
“ Bahkan JB juga menyukai Sora. Tapi memang Sora manis sih.”
           
            Pada saat seperti ini sulit bagiku untuk berkata ‘benar’ tapi bagaimanapun juga aku harus mengatakannya. Disituasi seperi ini pun, aku selalu berharap agar tak mendengar lebih banyak lagi.

“ Benar, Sora memang manis.” kataku berjalan mendahului Kwangmin berharap Kwangmin tak melihat ekspresi kejengkelanku
“ Hahaha kalian ini benar2 gak mirip ya!”
           
            PLAKK . Akupun menampar Kwangmin.

“ KENAPA? KARENA AKU NGGAK MANIS?”
           
            Akupun berlari meninggalkan Kwangmin. Aku tidak ingin orang berbicara seperti itu, terutama Kwangmin. Meski aku pandai, meski aku cantik, tapi aku tidak bahagia. Bukannya adikku itu tidak punya apa2?
            Tidak! Ini salah! Justru aku yang tidak punya apa2 selama dia ada. Kenapa wajah kami berbeda? 


 
Seandainya aku memiliki separuh saja wajah manisnya. Padahal aku begitu menginginkannya.

“ Jadi kau suka menyendiri di balkon ini?” Kata Kwangmin tiba2 di belakangku “Maaf ya kalau aku membuatmu marah.”
“ Tidak apa2. aku yang salah. Tadi tiba2 aku jadi berfikir kalau kami tidak mirip, pasti orang2 akan melihat kami sebagai orang yang sangat berbeda. Kami akan selalu di bedakan. Sora yang manis… semua orang akan berkata seperti itu. Tidak ada yang melihatku.” Jawabku masih membelakangi Kwangmin
“ Nana, aku juga kembar?”
“ Mwo?”
“ Iya, aku punya kakak kembar namanya Youngmin, kami kembar identik, berasal dari sel telur yang sama. Sekarang dia sekolah di tempat lain. Karena terlalu mirip, sebaliknya kami jadi ingin dilihat seperti orang yang berbeda. Karena itu aku pergi ke rumah keluarga bibiku untuk menjadi anak angkat, tapi Youngmin malah mendiamiku.”

            Karena hal seperti itu Kwangmin rela menjadi anak angkat?

“ Mungkin karena kalian berdua cewek, jadi kalau yang satu di bilang manis yang satu jadi iri.”
“ Aku lebih suka kembaranku cowok.” Jawabku
“ Tapi, kau tak bisa mengatakan pada Sora kan?”

            Aku diam

“Haha, kita hanya menginginkan sesuatu yang tidak ada kan? Kalau kita sering melihat milik orang lain kita akan iri. Sehingga kita sulit menemukan kelebihan diri sendiri. Tapi semua orang punya kelebihan masing2. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Seperti Sora yang manis, dan kau yang cantik.”

            Cantik, mungkin bukanlah kata2 yang menggumkan. Aku..sangat iri dengan wajah manis Sora.

 
Aku tidak suka dibanding2kan. Tapi aku memang tak bisa manis. Hatiku jadi dengki. Tapi. Jika Kwangmin berada di sisiku, meski hanya sedikit tapi..perasaanku menjadi nyaman. Aku tidak akan lupa dengan hari2 membahagiakan itu.

-FLASH BACK END-

            “ Mian, aku jadi teringat adikku.”



 
“ Oh, adikmu yang katanya hanya manis doank ya?!”  kata youngmin
“ Pribadinya juga manis kok. Hanya..dia agak terlalu jujur.”
           
            Aku kembali teringat saat dia bicara padaku kalau dia tak bisa bersama JB karena dia menyukai pria lain. Tapi dia tak bisa bersama orang itu. Saat itu..aku baru sadar, kalau kami benar2 sama. Kami.. sama2 gagal dalam hal percintaan.



 
“ Kalau di lihat, kau ini memang tidak manis!” kata youngmin
“ Kau mengejekku?”
“ Tidak. Memang begitu kan,  tidak ada orang lain sebaik kamu.”
            Perkataan Youngmin, sama persis seperti apa yang di ucapkan Kwangmin. Setelah hari2 yang aku lewati..aku yakin hari bahagia yang kuimpikan..suatu saat akan tiba.


“ Karena kamu cantik, lumayan deh. Gimana kalau kau jadi pacarku saja?” 

"HAH?"


No comments:

Post a Comment